Proses Pembuatan SPM untuk Perawatan di Rumah Sakit

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang proses pembuatan SPM (Surat Pernyataan Miskin) yang digunakan oleh warga kurang mampu di Rumah Sakit. Tentu tiap daerah berbeda, yang ingin saya bagi adalah pembuatan SPM di Kabupaten Sumenep karena kebetulan kemarin mengurus SPM untuk salah seorang kerabat .
Prosesnya adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan 1 lembar map dan juga 1 lembar materai yang Rp.6.000,- (Untuk bayi mintalah Surat Keterangan Kelahiran dari Bidan yang menangani)
  2. Meminta kepada Kepala Desa untuk dibuatkan SPM,
  3. Tempelkan materai di SPM lalu ditanda tangani atau cap jempol oleh yang bersangkutan dalam hal ini adalah orang yang sedang sakit.
  4. Jika orang yang sakit sudah lebih dulu masuk ke Rumah sakit mintalah Surat Perawatan dari Rumah Sakit.Surat ini dibutuhkan untuk minta rujukan ke Puskesmas Kecamatan
  5. Setelah SPM ditempeli materai dan tanda tangan foto copylah 1 lembar.
  6. Bawalah SPM yang asli dan foto copynya ke kantor Kecamatan setempat untuk minta tanda tangan Camat.
  7. Setelah ditanda tangani oleh Camat SPM selanjutnya di fotocopy lagi sebanyak 2 lembar, fotocopy KTP sebanyak 2 lembar, fotocopy KK 2 lembar, dan Surat Perawatan dari Rumah Sakit bagi yang sudah lebih dulu masuk ke Rumah Sakit. Semua berkas ini diserahkan kepada petugas di Puskesmas Kecamatan untuk mendapatkan Surat Rujukan.
  8. Selanjutnya berkas yang dari Puskesmas Kecamatan dibawa ke Dinas Kesehatan bagian pelayanan SPM. Untuk wilayah Sumenep di sebelah timur Taman Bunga dan berada di bagian belakang. Di tempat ini kita butuh orang yang masuk dalam daftar KK. Jadi bagi anda yang mengurus SPM tapi tidak masuk dalam KK wajib membawa keluarga orang yang sakit yang memang satu KK. Disini kelengkapan berkas yang dibutuhkan adalah SPM asli, Bagi bayi sertakan Surat Keterangan Kelahiran, KTP asli dan fotocopynya, KK dan fotocopynya.
  9. Setelah selesai fotocopy semua berkas sesuai dengan urutannya dan di steples, banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan misalnya masing-masing 5 lembar. Serahkan satu bendel fotocopy (yang sudah di steples) ke pihak Dinas Kesehatan bagian SPM dan sisanya digunakan untuk keperluan di rumah sakit.
Sekian apa yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat dan yang terpenting semoga kita selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Salam dari ujung timur Madura

PT.GARAM Bersolek


Menjelang pergantian tahun baru 2015 ada suasana berbeda di lokasi Pegaraman I Sumenep. Hal ini dapat dilihat di jalan yang biasa dilalui oleh kendaraan yang mengangkut garam milik PT.Garam (Persero) tepatnya jalan yang menghubungkan Desa Marengan Laok dengan Desa Karanganyar dan Pinggirpapas.
Perbedaan itu antara lain dengan dipasangnya Papan Nama yang bertuliskan "Anda Memasuki Kawasan PT.Garam (Persero) Pegaraman I Sumenep" yang terpasang tepat diperbatasan Desa Marengan Laok dan Desa Karanganyar. Tidak jauh dari papan nama tersebut, ada lagi satu papan yang terpasang bertuliskan "Lahan INI MILIK PT.GARAM (Persero)". Selain itu bangunan kantor yang berada di desa Karanganyar turut dicat sehingga terlihat lebih cerah. Jalan yang berlubang juga ditambal.
Semua itu mengingatkan saya pada moment dimana orang nomor satu di negeri ini yakni Presiden SBY yang pernah berkunjung ke kantor Pegaraman I ini. Saya masih ingat betapa saat itu jalanan disulap hanya dalam waktu sekitar 2 hari. Itu dilakukan tidak lain untuk menyambut kedatangan Sang Presiden.
Sebagai salah seorang warga yang tinggal diantara lahan yang dikelolah oleh PT.GARAM (Persero) ini saya merasa turut gembira melihat kondisi saat ini. Jalan yang sering saya lalui ketika ke kota terasa lebih lancar meskipun tidak semulus jalan protokol, dan ketika malam dan pagi hari masih terasa licin dibeberapa titik karena ceceran garam curah milik PT.Garam.
Ada rasa penasaran dalam hati saya, jangan-jangan ini dilakukan karena mungkin saja akan ada pejabat tinggi negeri ini yang akan berkunjung lagi, misalnya saja Menteri Kelautan dan Perikanan. Saya berharap ini semua dilakukan dengan kesadaran tanpa ada maksud untuk terlihat lebih rapi dan lebih baik dimata pejabat, saya berharap ini murni untuk berbenah dan karena prihatin dengan kondisi jalanan yang selama ini dipenuhi oleh lubang-lubang di sepanjang jalan.Sebab jalan ini tidak hanya digunakan oleh BUMN ini akan tetapi akses masuk menuju dua desa yaitu Karanganyar dan Pinggirpapas.
Terlepas dari semua itu ada hal lain yang menurut saya jauh lebih penting untuk dibenahi oleh PT.GARAM (Persero), yakni bagaimana kedepan PT. Garam bisa lebih baik lagi khususnya hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan warga setempat. Ada beberapa hal yang menurut saya perlu dilakukan PT.Garam diantaranya :
  1. Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat, misalnya dalam setahun sekali mengadakan pertemuan dengan warga dan tokoh masyarakat. Sehingga diharapkan akan dicapai suatu kesepakatan dan mengurangi gesekan dengan beberapa elemen yang mungkin saja timbul. 
  2. PT. Garam harus lebih transparan terkait program CSR (Corporate Social Responcibility). Selama ini masyarakat menilai PT.Garam kurang atau bahkan tidak memperhatikan kepentingan masyarakat setempat. Ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh pihak PT. Garam saat di demo oleh mahasiswa beberapa waktu lalu yang mengaku sudah menjalankan program CSR serta program kemitraan dan bina lingkungan.
Saya yakin selama dua hal diatas belum dilakukan dengan maksimal oleh PT.Garam maka akan selalu muncul gejolak dalam hubungan PT.Garam dengan masyarakat. PT.Garam mestinya sering duduk bersama dengan aparat desa, tokoh masyarakat dan berbagai elemen yang ada untuk menciptakan suasana yang kondusif. Sehingga suatu saat nanti akan tercipta hubungan yang harmonis antara BUMN ini dengan warga sekitar, semua merasa nyaman dan diperhatikan serta tak ada lagi rasa curiga satu dengan lainnya. "SEMOGA..."
 
"Harapan Rakyat Jelata"
22 Nopember 2014

Membuat Android menjadi Modem PC

Berawal dari kuota internet di androidku yang melimpah, lalu berfikir kan eman kalau tidak terpakai hehehe.... Sementara untuk bongkar pasang kartu di hp android dan dipasang di modem juga merepotkan. Setelah "aoleng"sejenak lalu coba mencari informasi, akhirnya dapat juga.
Kebetulan hp android saya Lenovo A369i. tapi biasanya dalam hal pengaturan android sama atau miriplah..

Caranya sebagai berikut :


  1.  Siapkan kabel data khusus untuk android . Biasanya sudah disertakan
  2.  Daftarkan paket internet kartu di androidnya
  3.  Instal USB Driver for Mobile Phones sesuai merk handphone . Yang belum punya cari aja di google dengan kata kunci sesuai merk. contoh : "Driver Lenovo A369i". untuk yang merk lenovo ini silakan download disini
  4.  Kemudian sambungkan kabel data  ke komputer.
  5.  Masuk ke menu  pengaturan/setting di hp android anda.
  6.  Pilih menu Nirkabel dan jaringan.
  7.  Pilih menu Tethering dan portable hotspot.
  8.  Centang menu penambahan usb.
Sekarang saatnya anda menjelajah..hehehe...


Salam dari ujung timur Madura

Cek Nomor Sendiri Khusus Pengguna Kartu XL 2014

Saat kita di counter mau isi pulsa, atau ada teman yang minta no.hp kita, sedangkan pulsa udah gak cukup untuk sekedar miss call.
Dont Worry...!! kali ini saya bagikan cara cek No.Sendiri khusus pengguna XL
Caranya :
Tekan *123*817# lalu OK

Nang... Ning... Nong.... Udah muncul dech..
Sekian semoga bermanfaat.

Salam dari ujung timur madura

Penyakit "Malu Bersepeda" Menyerang Siswa SMP dan SMA di Bumi Garam



Perkembangan zaman yang semakin pesat ternyata juga membawa perubahan pola fikir khususnya di kalangan siswa SMP dan SMA di bumi garam desa Pinggirpapas dan Karanganyar. Di era tahun 90-an saya menyaksikan dan merasakan bagaimana siswa SMP dan SMA di dua desa ini begitu semangat menuntut ilmu tanpa berfikir dan bertanya kendaraan yang akan mereka gunakan. Pada masa itu hampir 100% siswa di desa Pinggirpapas mengayuh sepeda ontel menempuh jarak 5 sampai 10 km. Sebagian menggunakan sepeda kecil dan sebagian lainnya malah menggunakan sepeda yang biasa digunakan untuk mengangkut garam atau warga di desa kami menyebutnya "Sopedha Eretan". Dengan menggunakan sepeda eretan ini bisa mengangkut hingga 4 orang.

Namun semakin lama kebiasaan inipun berubah. Lambat laun seiiring perkembangan zaman dan perkembangan ekonomi tepatnya di era tahun 2000-an membuat pengguna sepeda di kalangan siswa semakin berkurang. Berawal dari satu, dua teman yang beralih menggunakan sepeda motor membuat sebagian lainnya menjadi enggan dan malu untuk menggunakan sepeda. Tak cukup hanya sepeda motor, merk sepeda motorpun kemudian menjadi masalah. Betapa tidak, seorang anak yang punya sepeda motor butut tidak akan menggunakan sepeda motornya dengan alasan malu karena teman-teman mereka pakai sepeda motor keluaran terbaru. Ada kasus dimana anak mengancam akan berhenti sekolah kalau tidak dibelikan sepeda motor matic baru.. Wow...!

siswa yang memilih berjalan kaki
Saat ini hampir tidak ada lagi siswa SMP dan SMA yang menggunakan sepeda ke sekolah. Kalaupun ada tentu saja mereka akan terkenal karena menjadi bagian dari siswa-siswi yang langka. Pertanyaannya "Bagaimana mereka yang tidak memiliki sepeda motor.?" Bagi mereka yang tidak memiliki sepeda motor biasanya akan ikut temannya atau berangkat lebih awal dan nunggu tumpangan di pinggir jalan. Jika sampai mendekati jam 07.00 belum juga dapat tumpangan maka merekapun balik kerumah dan bolos sekolah. Hal semacam ini sudah menjadi pemandangan yang biasa setiap pagi di desa Pinggirpapas. Nasib siswa yang tak punya sepeda motor juga bisa dilihat ketika pulang sekolah. Biasanya mereka akan melambai-lambaikan tangan setiap ada sepeda motor lewat dengan harapan mendapat tumpangan.Ada juga yang malah nekat jalan kaki. Seringkali mereka sampai dirumahnya sekitar Jam 2 atau jam 3 sore. Mereka lebih memilih terlambat pulang pergi ke sekolah ketimbang harus mengayuh sepeda.

Di tahun 2013 ada hal positif karena mulai ada angkutan motor roda tiga yang melayani angkutan siswa SMP Negeri 5 Sumenep di Marengan. Motor roda tiga yang dikenal dengan sebutan "Odong-odong"  mulai menjadi kendaraan alternatif bagi siswa yang tidak memiliki sepeda motor. Orang tuapun merasa agak tenang dengan angkutan ini karena minimal anak mereka tidak lagi sering bolos sekolah.

Odong-odong yang mengangkut siswa SMP Negeri 5 Sumenep

Bagi beberapa siswa laki-laki yang mengendarai sepeda motor saat pulang sekolah terkadang menjadi ajang untuk balapan. Meski di jalan Pinggirpapas - Marengan rusak di beberapa titik tidak membuat mereka pelan dan berhati-hati. Ada sebagian lainnya yang tidak langsung pulang, melainkan nongkrong dulu di pinggir jalan di desa Marengan sambil merokok dan ngobrol sesama siswa.

Menurut saya semestinya sekolah khususnya SMP berinisiatif untuk membuat aturan yang melarang anak mengendarai sendiri sepeda motornya. Selain usia mereka yang baru lulusan SD juga akan membahayakan pengendara lainnya. Ini terbukti dengan adanya kecelakaan yang telah merenggut jiwa siswa SMP dengan warga beberapa waktu lalu. Semoga kedepan ada evalusi dari berbagai pihak baik orang tua maupun pihak sekolah. Sehingga diharapkan kedepan akan lahir generasi Indonesia yang lebih baik dari generasi yang sebelumnya terutama dari sisi moral dan kecerdasannya. Aamiin..

Salam dai ujung timur Madura






Melestarikan Tradisi "Ngangurap" di Bumi Garam


Komplek Pemakaman "Bujuk cokop"

Seminggu menjelang acara "Nyadar" (Tradisi ungkapan syukur atas anugerah garam) masyarakat Desa Pinggirpapas dan Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep melakukan tradisi "Ngangurap". Kata Ngangurap berasal dari bahasa Madura yang berarti mengecat. Tradisi ngangurap adalah membersihkan dan mengecat area pemakaman para wali Allah yang ada di Pinggirpapas, Karanganyar dan Desa Kebundadap Kecamatan Saronggi. Dalam kegiatan ini warga desa Pingirpapas dan Karanganyar melakukannya di tiga desa yaitu di Pinggirpapas, Karanganyar dan Kebundadap karena komplek pemakaman ada tiga lokasi yang berbeda.

Warga yang hadir dalam tradisi ngangurap datang atas keinginan sendiri tanpa merasa diperintah. Ini semua dilakukan karena warga sangat menghormati para wali Allah yang merupakan leluhur warga. Tidak hanya berasal dari desa Pinggirpapas dan desa Karanganyar saja, tetapi dari desa lain yang merupakan keturunan warga Pinggirpapas dan Karanganyar.

Di desa Pinggirpapas dan Karanganyar masyarakat terkonsentrasi di area pemakaman/asta Bujuk Cokop dan Bujuk Karang Tengah, sedangkan di desa Kebundadap di area pemakaman/asta  Bujuk Laok Songai (Makam Wali Allah di sisi selatan sungai). Dalam tradisi Ngangurap di Bujuk Cokop selalu dihadiri oleh para "Bengaseppoh" (ketua adat Pinggirpapas dan Karanganyar). Para Bengaseppoh ini duduk dalam satu ruangan balai yang terpisah dari warga biasa.

Warga biasanya membawa berbagai alat yang dibutuhkan, seperti misalnya kuas untuk alat mengecat, sapu dan peralatan lainnya. Seluruh dana yang dibutuhkan dalam tradisi ini murni berasal dari "Nak potoh" (warga desa pinggirpapas dan Karanganyar).Warga mengecat dan membersihkan keseluruhan area pemakaman tanpa terkecuali. Tradisi Ngangurap ini dilakukan sudah ratusan tahun dan turun-temurun. Setiap tahun Ngangurap biasanya dilaksanakan di awal musim kemarau.

Pinggirpapas, 02 Agustus 2014

Tim Jokowi-JK Bertemu Petani Garam

















Bumigaram,Sumenep- Usai penetapan KPU yang memenangkan pasangan Jokowi –JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden  beberapa waktu lalu tidak membuat Tim Kampanye kemudian duduk dan berdiam diri. Mereka terus bekerja dan membuktikan kepada masyarakat bahwa  perjuangan belum berakhir. Seperti yang dilakukan oleh salah satu tim Jokowi-JK Zuhairi B. Misrawi yang bertemu perwakilan petani garam di Desa Karanganyar dan Pinggirpapas Kecamatan Kalianget . Pria yang akrab disapa Gus Mis ini hadir dalam acara “Serap Aspirasi Tim Jokowi Bersama Petani Garam”  Jum’at, 01/08/2014.
Dalam acara yang dihadiri puluhan perwakilan petani garam itu Zuhairi banyak mendapat usulan dan keluhan dari petani garam tentang  berbagai hal yang berkaitan dengan petani dan produksi garam.
“Selama ini kami sudah cukup mendapat janji, apakah pertemuan kali ini sama saja dengan yang lalu-lalu.??” Tanya seorang petani dengan nada pesimis.
Dengan mantap Zuhairi B. Misrawi menjawab bahwa kepemimpinan mendatang dibawah kendali Jokowi akan lebih responsif terhadap berbagai persoalan yang ada.
“Kami tidak main-main, orang-orang yang nantinya berada di jajaran kabinet adalah orang-orang muda yang siap bekerja dan siap turun kebawah. Percayalah bahwa Bapak Jokowi akan tetap blusukan kebawah untuk memastikan bahwa program yang dicanangkan benar-benar tepat sasaran.”
Selain menyerap aspirasi petani garam Zuhairi juga mengharapkan agar dalam Pilkada tahun depan 2015 petani dan warga Sumenep memilih pemimpin Sumenep yang mau turun dan mendengar langsung keinginan rakyat.
Lebih lanjut Zuhairi mengatakan bahwa kedepan Madura khususnya Sumenep wajib punya lembaga perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Sumenep, Institut Kelautan Sumenep, dan juga SMK Garam yang fokus dalam pengembangan teknologi yang berkaitan dengan produksi garam. Selain itu tokoh muda NU dan kader PDIP kelahiran Kapedi Sumenep ini juga menyarankan agar masyarakat petani garam khususnya kaum mudanya berfikir tentang ekonomi kreatif untuk mengurangi pengangguran di musim hujan. (Aby)

Powered by Blogger.