Pagi itu seperti biasa saya mau
buang air besar ke sungai di pinggir kampung Senin,16/06/2014. Namun
sesampainya di sungai saya melihat alat berat milik PT.GARAM (Persero) sedang
mengeruk sungai yang berada di Dusun Dhalem Pinggirpapas.
Sebelum dikeruk sungai yang
berada di desa Pingggirpapas ini memang sangat memprihatinkan. Selain faktor
puluhan tahun tak pernah dikeruk, juga diakibatkan kebiasaan masyarakat
setempat yang membuang sampah ke sungai. Ditambah lagi masyarakat setempat yang
tinggal di pinggir sungai melakukan penimbunan di pinggir sungai untuk
digunakan sebagai tempat tinggal. Alhasil sungai yang sudah dangkal semakin
sempit saja hanya tersisa beberapa meter. Di beberapa titik ada yang lebarnya
tinggal 1 sampai 2 meter saja. Lebih dari itu bau menyengat juga menjadi
konsumsi masyarakat sekitar setiap hari.
Pengerukan ini disambut gembira
oleh warga setempat, pasalnya mereka sudah lama menginginkan sungai mereka lancar
seperti puluhan tahun yang lalu. Meskipun sempat beberapa kali warga Dusun
Dhalem melakukan kerja bakti mengeruk sungai, tapi hasilnya tidak maksimal.
Exavator yang sepertinya milik PT.GARAM
(Persero) ini dikawal oleh beberapa sekuriti dari PT.GARAM (Persero). Beberapa
WC Sungai yang berdiri diatas sungai yang dilalui oleh exavator ikut dirobohkan
untuk mempermudah proses pengerukan.
Sejumlah warga juga tampak
menyaksikan langsung jalannya pengerukan ini. Warga juga berharap agar
pengerukan ini bisa dilakukan secara berkala sehingga sungai di lingkungan
mereka kembali seperti puluhan tahun lalu dan juga ada ketegasan pihak terkait
agar tidak ada warga yang menimbun sungai untuk dijadikan pemukiman atau lahan
garam.
0 comments:
Post a Comment