Tidak banyak orang
yang tahu kalau di Madura sendiri ternyata banyak bahasa lokal, mereka
punya kosakata sendiri, dan dari beberapa kalimat tidak dimengerti oleh
masyarakat Madura secara umum. Bahasa lokal tersebut antara lain Kangean
dan Pinggirpapas. Jika Kangean berada di ujung timur Madura dan
merupakan wilayah kepulauan, lain halnya dengan Pinggirpapas. Hanya
butuh waktu kurang lebih 10 menit untuk dapat sampai ke desa ini atau
berjarak 10 km dari kota Sumenep.
Desa ini menurut saya
istimewa, pertama,karena di desa inilah cikal bakal garam di Madura.
Madura yang dikenal dengan sebutan ‘’Pulau Garam” sebenarnya bermula
dari desa ini, karena di desa inilah pertama kali ditemukan garam dan
sampai saat inipun masih merupakan pusatnya garam di Madura, ini dapat
kita lihat dari lahan yang begitu luas, baik yang dimiliki masyarakat atau yang dikelolah oleh PT.GARAM (Pesero)
Yang kedua,dari sisi
bahasa di desa ini berbeda dari masyarakat Madura pada umumnya. Hal ini
bisa kita bedakan dari logat bahasa yang berbeda dari bahasa Madura pada
umumnya . Bahkan sampai ada beberapa kalimat yang mana kalimat tersebut
tidak dimengerti oleh masyarakat Madura lainnya.
Keunikan ini akan saya jelaskan sedikit antara lain :
1. Logat Bahasa
Logat bahasa
Pinggirpapas sangat berbeda dengan logat bahasa Madura pada umumnya.
Jika kita membayangkan bahwa Pinggirpapas yang merupakan salah satu desa
di Kec.Kalianget Kab. Sumenep sama dengan gaya atau logat bahasa Madura
secara umum itu adalah anggapan yang sangat keliru. Mereka memang
berbahasa Madura akan tetapi logatnya saja yang berbeda dan ada kosakata
yang sedikit berbeda.
2. Kalimat lokal
Ada beberapa kalimat
yang tidak dimengerti oleh masyarakat desa lain , saya akan memberikan
sedikit contoh namun itupun sebatas yang saya tahu, karena kebetulan
saya adalah warga Pinggirpapas, kalimat itu antara lain :
Odhe = paman
Nten = bibi
Kake = kamu (laki-laki)
Nini = kamu (perempuan)
Toa = Kakek atau nenek
Thong-kethong = boneka
Kereng = pergilah
Enjin = PSK
Bheleben = Kepiting
Dan masih banyak kalimat yang lain
2. Spesifik
Dibandingkan bahasa
Madura pada umumnya barangkali ini adalah bahasa yang paling spesifik .
ini dapat kita lihat dari beberapa kalimat berikut :
De = kata ganti milik, contoh : “songkokde” yang artinya “ songkokmu”. Ini adalah salah satu letak spesifiknya bahasa Pinggirpapas. Jika di wilayah lain misalnya berkata : “bukuna ba’na” (bukunya kamu), maka di Pinggirpapas cukup dengan mengatakan “bukude”( bukumu).
Kalimat lain adalah
“Kake” (yang berarti sebutan untuk laki-laki), dan “Nini”( sebutan untuk
perempuan). Jika di Madura memanggil lawan bicara dengan kata”ba’na”
atau “be’en” ini bisa ada 2 penafsiran, apakah laki-laki atau untuk perempuan, namun di pinggirpapas dibedakan dengan “Kake, Nini”
Keunikan dan kekhususan lain adalah : Jika memanggil orang yang lebih tua = “Elle” dan masih ada kalimat lain yang tidak bisa saya jelaskan secara rinci.
3. Kasar
Kekasaran yang saya
maksud bukan dalam arti yang negatif, tetapi ini mungkin hanya
didasarkan penilaian orang, atau tergantung kita yang menilai. Namun
bagi saya ini adalah suatu ciri khas/ keunikan di desa Pinggirpapas. Hal
yang saya maksud kasar adalah di Pinggirpapas jarang sekali
orang yang menggunakan bahasa badura dengan bahasa yang halus ( Enggi
Bunten). Seperti kita ketahui baik bahasa Madura ataupun bahasa Jawa ada
kalimat halus dan kalimat kasar (maaf jika saya mengistilahkan kurang pas). Sebagai contoh di Jawa kalimat “ Satu” = Siji (kasar) Setunggal (halus).
Nah, di Pinggirpapas
orang yang menggunakan bahasa “Enggi Bunten”(bahasa halus Madura) itu
sangat jarang sekali. Jikapun ada hanya dalam hitungan jari. Namun
jangan khawatir warga Pinggirpapas juga adalah warga yang tahu
menempatkan diri, dalam artian mereka tetap akan menggunakan bahasa
Madura Halus bilamana bicara dengan orang yang bukan warga asli
Pinggirpapas.
Demikian sedikit
keunikan di Pinggirpapas dan merupakan salah satu keunikan di negeri
yang Bhinneka Tunggal Ika. Dan jika ada yang berniat mendalami tentang
keunikan Pinggirpapas saya dengan senang hati siap membantu, tentunya
sesuai kemampuan saya.
Salam dari ujung timur pulau Madura
10 Nopember 2013
(Abu jamiledy)
sumber :