Nama dan Sebutan yang Akan dan Sudah Punah di Bumi Garam

Waktu terus berjalan dan dunia semakin tua, seiring perkembangan zaman banyak hal yang berubah. Perubahan itu tidak hanya berupa perubahan fisik semata akan tetapi juga dalam berbagai hal termasuk komunikasi, sebutan serta nama orang.

Kali ini yang ingin saya tulis dan ceritakan adalah perubahan sebutan dan juga nama orang di bumi asal garam yaitu desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Dan hal ini menurut saya tidak hanya di tempat ini saja tetapi di tempat lain sepertinya tidak jauh berbeda.

Dari sisi penggunaan nama orang misalnya, sangat jauh berbeda era 70-80an dan era tahun 2000. Misalnya era tahun70an hingga 80an banyak nama-nama yang masih merupakan nama-nama lokal yang dipakai secara turun temurun dan sesuai moment kelahirannya, misalnya jika lahir dalam kondisi berkalungkan ari-ari diberi nama “Kalong” (kalung), jika lahir bulan maulid diberi nama “Molod”(maulid), serta nama-nama lokal di desa ini misalnya Masrawi, Sarbu, Dinarmi, Suhaena dll. Akan tetapi memasuki era tahun 90an hingga 2000 mulailah masuk nama-nama “import” yang berasal dari kalangan artis atau sinetron serta orang terkenal di masa itu hingga saat ini, misalnya “Fendy Pradana, Hengky Tornando, Tiara dll.”

Berikut sedikit contoh nama orang yang akan ditinggalkan dan tidak digunakan lagi oleh para orang tua yang akan punya anak dan melahirkan saat ini. Kalaupun ada mungkin nama ini adalah “edisi terakhir” karena dianggap sudah tidak update dan tidak keren. Nama-nama itu adalah :
-    Kalong
-    Molod
-    Musahwi
-    Masrawi
-    Sarbu
-    Jumak
-    Buwani
-    Busani
-    Asbe
-    Junawi
-    Sarimin
-    Sadibi
-    Emmo
-    Sahu
-    Dll.
Nama-nama itu mungkin akan digantikan oleh :
-    Andhika
-    Kevin
-    Febry
-    Steven
-    Jessica
-    Andre
-    Dll.

Sementara sebutan yang sudah dipastikan akan punah adalah :
-    Mamak (Ayah)
-    Mbok (Ibu)
-    Towa (Kakek atau Nenek)
-    Kae (Kakek)
-    Nyai (Nenek)
-    Mbuk (kakak perempuan)
-    dan beberapa sebutan lainnya
Sebutan itu mungkin dan sebagian sudah digantikan dengan sebutan :
-    Papa (Ayah)
-    Mama (Ibu)
-    Mbah ( Nenek atau Kakek)
-    Mbak (Kakak perempuan)
-    dan  beberapa sebutan lainnya

Namun apapun itu semoga tidak mengurangi makna dari nama atau sebutan dan semoga tidak menghilangkan rasa cinta dan hormat kita kepada keluarga dan juga lingkungan sekitar. Dan semoga kita bisa memilihkan nama yang baik sekaligus berfungsi sebagai do’a untuk anak-anak kita. Aamiin…

Catatan Orang Awam

Salam dari ujung timur Madura

Cara Menyimpan Nomor HP Sendiri untuk Orang Buta Huruf dan Lansia


Saya menemukan cara ini secara tidak sengaja saat suatu pagi ada orang yang sudah lanjut usia mau mengisi pulsa ke tempat saya. Saat itu orang tersebut menyodorkan HPnya untuk di isi pulsa. Saat saya lihat di wallpapernya nampak ada gambar dengan foto lengkap dengan nama dan juga nomor HPnya dengan tulisan besar. Melihat wallpaper tersebut saya tersenyum sendiri, saya berfikir bahwa anak atau cucu dari kakek itu adalah orang yang pintar dan kreatif.

Bisa kita fahami memang agak kerepotan juga jika orang yang sudah lanjut usia yang tidak hafal akan nomornya sendiri harus membuka kontak nomor HPnya untuk melihat nomor, apalagi misalnya orang tersebut tidak bisa membaca alias buta huruf.

Nah, apa yang dilakukan oleh keluarga si kakek itu mungkin bisa kita tiru untuk mempermudah saat mengisi pulsa atau ada orang yang meminta nomor HPnya. Tips ini tentu tidak berlaku untuk HP jadul yang tidak bisa menampilkan wallpaper dengan jenis gambar  buatan sendiri.

Demikian semoga bermanfaat.

Salam dari ujung timur Pulau Madura

Powered by Blogger.