Saya Buta Aksara, Saya Cinta Indonesia


Widanto, usianya menginjak 11 tahun dan anak ini adalah anak yang buta aksara serta Yatim pula, sejak dua tahun lalu ditinggal ayah tercintanya. Widanto terlahir dalam keluarga miskin di desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Karena beberapa faktor anak ini tidak dapat sekolah dan mengaji. Faktor utama adalah tidak adanya keinginan anak untuk sekolah, hal ini barangkali karena rasa minder mengingat teman seusianya saat ini sudah kelas 3 dan 4 SD.

Dalam peringatan HUT RI ke -72 tahun ini ada yang menarik dengan sosok Widanto. Rumah anak ini berdiri diatas tanah Negara di pinggir jalan raya. Kebetulan sang ibu punya bendera merah putih, lalu Widanto meminta bendera tersebut dengan maksud dipasang di depan rumahnya. Hari itu anak ini membuat heboh warga setempat. Pasalnya dia memasang bendera merah putih dengan posisi terbalik, yakni putih merah.

Kisah Widanto ini seolah menyentil kita semua bahwa sesungguhnya dia juga ingin seperti teman-temannya, ingin juga merasakan menjadi anak yang normal dan dia juga Cinta Indonesia, meski dia buta aksara. Semoga suatu saat nanti Tuhan memberi jalan agar anak ini tergerak hatinya untuk menuntut ilmu dan bisa baca tulis serta bisa mengaji seperti teman-temannya. Dan semoga ada orang atau pihak yang peduli akan masa depan anak ini. Aamiin…

Powered by Blogger.